Minggu, 04 Februari 2018

Fun Gathering UNSIQ Family 2018 ke Bandung 31 Januari sd 2 Februari 2018

Berwisata Sambil Ziarah di Situ Lengkong Panjalu


Situ lengkong panjalu ciamis
Situ lengkong panjalu ciamis
nasyiinf.blogspot.com – OBYEK wisata Situ Lengkong Panjalu, sesuai namanya, adalah sebuah danau seluas 57,95 hektar (situ = danau dalam bahasa Sunda) yang terletak di Kecamatan Panjalu, Ciamis utara, sehingga dikenal juga sebagai Situ Lengkong Panjalu, atau Situ Panjalu saja.
Danau dengan kedalaman berkisar antara 4 sampai 6 meter tersebut, istimewanya, juga memiliki sebuah pulau (nusa) seluas 9,25 hektar yang disebut Nusa Larang atau Nusa Gede.

Lokasi dan Jalur Menuju Situ Lengkong Panjalu

Situ Lengkong Panjalu berada pada kordinat 7 7′ 49.56″ S, 108 16′ 21.26″ E. Di sebelah utara, situ ini berbatasan dengan wilayah Talaga Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Kuningan.
Untuk mencapai obyek Situ Lengkong cukup mudah.  Dari arah Bandung dapat ditempuh melalui jalur Ciawi, Panumbangan, Panjalu, dengan jarak sekitar 100 Km. Sedangkan dari Ciamis, berjarak sekitar 35 km melalui jalur Buniseuri, Kawali dan sampai di Panjalu.

Keistimewaan Situ Lengkong Panjalu

Berada di ketinggian sekitar 70 meter dpl, Situ Lengkong merupakan perpaduan antara objek wisata alam dan objek wisata budaya. Di objek wisata ini pengunjung dapat menyaksikan keindahan danau yang berudara sejuk dan berperahu mengelilingi nusa.
Kondisi alam sekitar Situ Lengkong yang sejuk khas daerah pegunungan dan jauh dari polusi, menjadikan pengunjung dapat betah berlama-lama berdiam di kawasan konservasi tersebut.
Wisatawan Berkeliling Situ Lengkong Dengan Perahu (Foto Adhitya Ramadhan/Fotokita.net)
Wisatawan Berkeliling Situ Lengkong Dengan Perahu (Foto Adhitya Ramadhan/Fotokita.net)
Wisatawan yang datang, selain menikmati keindahan alam, juga bisa berziarah ke makam kuno Prabu Hariang Kancana, putra Sanghyang Borosngora di Nusa Larang dan mengunjungi Musium Bumi Alit, dimana disana tersimpan benda-benda purbakala seperti Menhir, Batu Pengsucian, Batu Penobatan serta naskah-naskah dan pekakas peninggalan milik Raja-raja Panjalu masa lalu, antara lain berupa pedang, cis dan genta (lonceng kecil) peninggalan Prabu Sanghyang Borosngora.

Nusa Larang

Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda (Besluit van den Gouverneur-Generaal van Nederlandsch Indie) Nomor 6 pada tanggal 21 Februari 1919, Situ Lengkong ditetapkan sebagai kawasan cagar alam (Natuurmonument).
Pada zaman Kolonial Belanda, Nusa Larang juga dinamakan Pulau Koorders.   Ini sebagai bentuk penghargaan kepada Dr Sijfert Hendrik Koorders, seorang ahli botani pendiri sekaligus ketua pertama Nederlandsch Indische Vereeniging tot Natuurbescherming (Perkumpulan Perlindungan Alam Hindia Belanda) yang didirikan tahun 1863.
Loading...
Situ Lengkong Zaman Belanda
Situ Lengkong Zaman Belanda
Koorders adalah tokoh yang mempelopori pencatatan berbagai jenis pohon yang ada di Pulau Jawa. Pekerjaannya mengumpulkan herbarium tersebut dilakukan bersama Theodoric Valeton, seorang botanis yang membantu melakukan penelitian komposisi hutan tropika.
Berkat kerja keras mereka terlahir buku Bijdragen tot de Kennis der Boomsoorten van Java, sebuah buku yang memberi sumbangan pengetahuan tentang pohon-pohon yang tumbuh di Pulau Jawa.
Sebagai Cagar Alam, Nusa Larang memiliki vegetasi hutan primer yang relatif masih utuh dan tumbuh secara alami. Beberapa jenis flora yang tumbuh adalah Kondang (Ficus variegata), Kileho (Sauraula Sp.), dan Kihaji (Dysoxylum).
Di bagian pulau yang lebih rendah juga tumbuh tanaman Rotan (Calamus Sp.), Tepus (Zingiberaceae), dan Langkap (Arenga).
Sedangkan beberapa fauna yang ditemukan antara lain adalah Tupai (Calosciurus nigrittatus), Burung Hantu (Otus scop), dan Kelelawar (Pteropus vampyrus).

Mitos Situ Lengkong Panjalu

Seperti tempat-tempat ziarah lainnya, Situ Lengkong juga memiliki mitos.  Konon, air danau Situ Lengkong tercipta dari tetesan air zam-zam yang dibawa dari tanah suci.
Ceritanya, pada awal abad ke-7, raja Panjalu menginginkan sang putra mahkota memiliki ilmu yang paling sempurna. Maka berangkatlah sang putra mahkota yang bernama Borosngora mengembara dan berakhir di tanah suci Mekah.
Gerbang Makam Prabu Hariang Kancana
Gerbang Makam Prabu Hariang Kancana
Setelah bertahun-tahun belajar agama di tanah Arab, Borosngora, yang kini telah beragama Islam, berniat kembali ke Panjalu. Untuk membuktikan bahwa pengetahuan agamanya telah mumpuni, sang guru mensyaratkan harus membawa air zam-zam ke dalam keranjang yang berlubang-lubang.
Setelah sampai d Panjalu, air zamzam tersebut kemudian ditumpahkan ke lembah bernama Lembah Pasir Jambu. Ajaib, lembah tersebut kemudian bertambah banyak airnya dan terjadilah danau yang kini disebut Situ Lengkong.
Air Situ Lengkong Konon Berasal dari Tetesan Air Zamzam (Foto By Yaddy Af/Fotokita.net)
Air Situ Lengkong Konon Berasal dari Tetesan Air Zamzam (Foto By Yaddy Af/Fotokita.net)
Borosngora kemudian menjadi Raja Panjalu menggantikan ayahnya dan menyebarkan agama Islam kepada rakyatnya.  Mulai saat itulah kerajan Panjalu berubah dari kerajaan Hindu menjadi kerajaan Islam (baca juga: Mitos Maung Panjalu).
Untuk menghormati  leluhur Panjalu, maka sampai saat ini warga keturunan Panjalu biasa melaksanakan upacara adat yang disebut Nyangku.  Acara ini dilaksanakan setiap Bulan Maulud dengan cara membersihkan benda-benda pusaka yang disimpan di Bumi Alit. Tentang Nyangku, baca: Upacara Adat Nyangku Panjalu, Media Syiar Prabu Borosngora.


Fasilitas di Situ Lengkong Panjalu

Fasilitas yang terdapat di obyek wisata Situ Lengkong antara lain: tempat parkir, perahu, MCK dan mesjid.  Di sekitar danau, juga banyak dijual cinderamata dari bambu, aneka bordir unik, gelang kayu,  terasi udang asli, makanan tradisional Sunda, dan banyak oleh-oleh khas Ciamis lainnya.


Menikmati Pertunjukan Bambu di Saung Angklung Udjo




Saung Angklung Udjo ini berlokasi di jalan Padasuka. Di kunjungan pertama saya ke tempat ini, saya perginya bareng rombongan kantor, naik bus dari Jakarta. Nah, waktu kemarin mau pergi lagi ke sana sama Abang, kita berdua naik motor dan saya mulai meraba-raba deh jalan ke Saung Angklung Udjo.
Ancer-ancernya gini: masuk ke jalan Suci, luruuus aja terus ke arah terminal Caheum. Nanti ketemu perempatan, trus belok kiri, masuk ke jalan Padasuka. Sebelum perempatan ini seinget saya ada petunjuk arahnya kok menuju Saung Angklung Udjo. Nah, kalo udah masuk ke jalan Padasuka ini tinggal lurus aja. Si Saung Angklung Udjo ini posisinya di sebelah kanan, kira-kira 500 meter dari perempatan tersebut.
Pertunjukan di Saung Angklung Udjo sekitar jam setengah 4 siang. 
Harga tiket masuk ke pertunjukan bambu ini untuk wisatawan lokal yang dewasa adalah Rp60.000, sedangkan untuk wisatawan mancanegara sebesar Rp100.000. Pengunjung akan mendapatkan tanda masuk berupa kalung angklung dan sinopsis yang menceritakan isi pertunjukan secara keseluruhan.
DSC08834
Pertunjukan bambu di Saung Angklung Udjo ini berlangsung di Bale Karasemen yang menyerupai seperti ampiteater. Durasinya sekitar 1,5 jam dan terbagi ke beberapa bagian. Pertunjukan ini dimulai dengan penampilan wayang golek khas Sunda. Namun, karena saya dan Abang datang di saat pertunjukan sudah dimulai, jadi kami tidak bisa menikmati penampilan si wayang golek ini.
Saat kami sampai ke Bale Karasemen, sedang berlangsung pertunjukan yang kedua, yaitu helaran.
DSC08702
Helaran biasanya dimainkan saat upacara tradisional khitanan ataupun saat upacara panen padi. Angklung dimainkan dengan nada riang gembira, karena tujuannya adalah untuk menghibur. Di helaran ini, jika dimainkan saat upacara tradisional khitanan, selain ada permainan angklung, juga ada tari-tarian dan arak-arakan anak yang dikhitan.
Pertunjukan berikutnya adalah Tari Topeng. Tarian klasik yang dibawakan adalah Topeng Kandaga. Tarian ini dibawakan dengan sangat apik oleh dua orang penari cilik Saung Angklung Udjo. Kedua penari cilik ini membawakan tarian dalam dua babak. Babak pertama tanpa topeng dan babak kedua menggunakan topeng.
Yang menarik dari pertunjukan tari topeng ini adalah kedua penari menggunakan topeng dengan cara menggigit topeng tersebut. Jadi mereka menari mengikuti irama musik sambil tetap fokus menjaga gigitan agar topeng tidak terlepas.
DSC08721
Pertunjukan yang kami nikmati berikutnya adalah Arumba atau singkatan dari Alunan Rumput Bambu. Arumba merupakan alat musik tradisional yang terbuat dari bambu dan bernada diatonis. Alat musik ini diciptakan di era tahun 1970an.
Di sesi pertunjukan Arumba ini, saya seperti terbius. Mereka memainkan beberapa lagu dengan nada yang sangat harmonis dan dinamis. Keren banget! ๐Ÿ™‚
DSC08729
Selanjutnya ada Pertunjukan Angklung Mini. Di pertunjukan kali ini, kita akan dihibur oleh pemain-pemain angklung cilik dari Saung Angklung Udjo. Lucu banget deh liha anak-anak kecil pake baju adat Sunda sambil memainkan angklung.
Pemain-pemain angklung cilik ini membawakan beberapa lagu dari daerah-daerah di Indonesia. Mulai dari Aceh sampai Papua. Tidak hanya bermain angklung, beberapa di antara mereka juga menampilkan tarian khas dari daerah-daerah tersebut.
DSC08735
Setelah terhibur dengan pertunjukan angklung mini, kali ini pengunjung diajak untuk Bermain Angklung Bersama. Pemain angklung cilik tadi pun kembali masuk ke Bale Karasemen sambil membawa angklung-angklung dari berbagai tangga nada yang akan dibagikan ke pengunjung.
Di sesi ini, kita diajarkan cara sederhana bermain angklung. Masing-masing angklung terdiri dari nada yang berbeda. Cara memainkannya, tangan kiri memegang angklung dan tangan kanan menggoyangkan angklung tersebut. Untuk memainkan sebuah lagu, kita harus memperhatikan gerakan tangan si teteh yang memimpin permainan angklung ini. Kami pun memainkan berbagai lagu sampai di lagu terakhir yaitu lagu Bunda dari Melly Goeslaw. ๐Ÿ™‚
Usai belajar bermain angklung bersama, kami kembali dihibur dengan penampilan dari Angklung Orkestra yang dibawakan oleh siswa senior di akademi Saung Angklung Udjo. Pertunjukan angklung orkestra ini konon sudah sering dibawakan di luar negeri lho. Memang keren banget sih penampilan mereka. ๐Ÿ™‚
DSC08754
Memasuki akhir sesi pertunjukan bambu di Saung Angklung Udjo, beberapa pemain angklung cilik akan menghampiri dan mengajak pengunjung ke tengah bale untuk Menari Bersama. Berbagai tarian dan permainan tradisional dimainkan di sesi terakhir ini. Mulai dari injit-injit semut sampai berbagai tarian tradisional khas Sunda.
Seru banget deh. Apalagi kalo melihat ekspresi happy pemain angklung cilik di Saung Angklung Udjo ini. ๐Ÿ™‚
DSC08807
Overall, saya senang banget berkunjung ke Saung Angklung Udjo ini. Udah kunjungan kedua dan saya gak merasa bosan. Malah pengen lagi ke sana kalo ada kesempatan. ๐Ÿ™‚
Oh ya, selain pertunjukan bambu, di Saung Angklung Udjo ini kita juga bisa melihat proses pembuatan angklung di workshopnya lho. Trus ada souvenir shop juga yang menjual berbagai kerajinan khas Sunda yang terbuat dari bambu. Selain itu ada banyak souvenir lucu yang bisa dijadikan oleh-oleh untuk keluarga dan kerabat.
Jadi, tertarik untuk berkunjung ke Saung Angklung Udjo? Atau malah udah pernah berkunjung ke sini? ๐Ÿ˜‰

Menari bersama di akhir sesi pertunjukan Saung Angklung Udjo

Floating Market


BANDUNG, nasyiinf.blogspot.com - Liburan ke Bandung? Pasti tak lepas dari foto. Jika berlibur ke Floating Market Lembang, jangan lewatkan berbagai spot berfoto berikut.
Floating Market Lembang adalah salah satu tempat wisata yang terletak Jalan Grand Hotel No. 33 E, Lembang, Bandung Barat. Mulai 24 Desember 2015 harga tiket masuknya adalah Rp 20.000 per orang, di luar harga tiket wahana di dalamnya.
Setiap transaksi di dalam kawasan ini menggunakan koin yang bisa dibeli terpisah, termasuk transaksi pembelian tiket wahana.



Pengunjung menaiki sampan berkeliling danau di Floating Market Lembang, Selasa (13/12/20015)(KOMPAS.COM/JONATHAN ADRIAN)
Di tengah danau

Namanya saja Floating Market, sudah tentu tempat ini didominasi air. Sewa perahu dan biarkan rekan perjalanan Anda mengambil gambar diri Anda di tengah danau dengan latar pegunungan dan tulisan Floating Market Lembang.
Jika tak puas, jangan ragu untuk selfie. Tetapi hati-hati jangan sampai handphone jatuh ke danau. Harga sewa sepeda air dan kano adalah Rp 50.000 untuk dua orang selama 30 menit. Sementara sewa sampan Rp 70.000 untuk empat orang selama 30 menit.

Seorang pengunjung sedang memfoto rekannya bersama seekor kelinci di Taman Kelinci, Floating Market Lembang, Selasa (22/12/2015)(KOMPAS.COM/JONATHAN ADRIAN)
Taman Kelinci

Biarkan buah hati asyik memberi makan kelinci. Abadikan momen di tengah interaksinya bersama kelinci. Atau, jangan ragu menggendong satu kelinci dan lakukan selfie.
Harga tiket masuk ke taman kelinci Rp 20.000 per orang. Pengunjung akan mendapat dua wortel sebagai makanan kelinci. Tak ada batasan waktu.

Becak mini yang ada di Arena Bermain bisa jadi salah satu properti foto menarik untuk anak. Pengunjung dapat menyewa satu becak dengan koin seharga Rp 20.000 untuk 4 putaran.(KOMPAS.COM/JONATHAN ADRIAN)
Becak Mini

Masuk ke Arena Bermain dan ajak buah hati bermain becak mini. Sambil sibuk mengayuh becak, abadikan momennya. Harga sewa satu becak mini Rp 20.000 untuk empat kali memutari trek.

Suasana miniatur Kereta Api wilayah Padalarang, Selasa (22/12/2015). Lokasi miniatur ini terletak di luar ruangan sehingga tak bisa beroperasi saat hujan.(KOMPAS.COM/JONATHAN ADRIAN)
Miniatur Kereta

Ini salah satu spot andalan. Nikmati miniatur rute kereta di Padalarang, lengkap dengan jembatan Cikubang.
Berfoto di sini akan memberi kesan raksasa, seperti dalam film Ultraman. Atau, pengunjung dapat memfoto close up untuk mendapat kesan realistik dari miniatur yang detail.

Suasana The Rock, salah satu spot foto di Floating Market Lembang yang sering luput. Aneka kreasi di The Rock dibuat dari fosil kayu, semacam pohon yang sudah membatu.(KOMPAS.COM/JONATHAN ADRIAN)
The Rock


Taman batu yang ada di jalur dekat toilet dan parkiran motor. Tempat ini sering terlewatkan, padahal ini adalah salah satu tempat terbaik berfoto.
Aneka dekorasi buatan yang terbuat dari fosil kayu ditata sedemikian rupa sehingga memberi kesan natural. Di sini pengunjung paling hobi berfoto selfie.



Pesona Keindahan Wisata di Kawah-Kawah Gunung Tangkuban Perahu









Tangkuban Perahu – Gunung Tangkuban Perahu dengan panorama alamnya yang cukup indah sekarang ini telah menjadi tempat wisata favorit di Jawa Barat. Berada di Desa Cikole, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat, Tangkuban Perahu menjadi sebuah gunung berapi yang masih aktif di Jawa Barat.
Salah satu objek wisata favorit di Jawa Barat ini terkenal dengan Kawah Ratu-nya. Dimana di kawah tersebut kita bisa menikmati keindahan pemandangan alam yang tiada duanya. Selain itu Gunung Tangkuban Perahu juga memiliki kawasan hutan lindung Dipterokarp dan Pinus, serta hidup pula tanaman cantigi yang hidup di ekosistem bawah kawah.
Tangkuban Perahu termasuk kedalam jajaran gunung tinggi di kawasan Jawa Barat. Dengan ketinggian mencapai 2.084 Mdpl kamu bisa menikmati sejuknya udara, keindahan alam, serta suasana Kota Bandung yang sangat fenomenal dari ketinggian.

Legenda Gunung Tangkuban Perahu

Gunung satu ini tidak hanya menawarkan keindahan alamnya saja, namun cerita legenda dan mitos masyarakat mengenai gunung satu ini pun juga cukup menarik. Konon katanya, Tangkuban Perahu tercipta karena Sangkuriang gagal mempersunting Dayang Sumbi yang sebenarnya adalah ibunya.
Kala itu Sangkuriang diberi persyarakat untuk membuat danau dan perahu, tetapi karena gagal beliau menendang perahu tersebut sampai terbalik, dan sekarang menjadi sebuah Gunung Tangkuban Perahu (dalam bahasa Indonesia berarti Perahu Terbalik).

Kawah Cantik di Gunung Tangkuban Perahu





kawahputihciwidey.com
kawahputihciwidey.com

Tak hanya itu saja, pesona keindahan Gunung Tangkuban Perahu juga terlihat dari kawah-kawah cantik yang ditawarkan di tempat wisata tersebut. Kamu bisa mengunjungi sekitar 10 kawah indah di Gunung Tangkuban Perahu.
Kawah tersebut diantaranya adalah Kawah Ratu, Kawah Upas, Kawah Jurig, Kawah Baru, Kawah Lanang, Kawah Siluman, Kawah Ecoma, Kawah Domas, Kawah Jurian, dan Pangguyangan Badak. Masing-masing kawah Gunung Tangkuban Perahu tersebut menawarkan pesona keindahan tersendiri.
Penamaan kawah-kawah di Gunung Tangkuban Perahu ini merupakan sebuah kearifan lokal yang sudah ada sejak jaman dahulu kala. Dinamakan Kawah Ratu karena merupakan kawah terbesar diantara yang lain, sedangkan dinamakan Kawah Upas (racun), Kawah Jurig, dan Kawah Siluman sebab disana dahulu banyak penduduk lokal yang meninggal dunia karena menghirup racun dari kawah.




Kawah Domas
www.gunung.xyz

Salah satu kawah favorit di Gunung Tangkuban Perahu selain Kawah Ratu dan Kawah Upas adalah Kawah Domas. Kawah satu ini mengeluarkan sumber air panas yang cukup bermanfaat bagi wisatawan. Kita bisa merebus telur disana selama 10 menit saja. Selain itu kawasan tersebut juga sering digunakan tempat pemandian air panas dan lulur kecantikan.
Bagaimana, sekarang apakah kamu masih bingung? Tunggu apalagi langsung saja kunjungi Gunung Tangkuban Perahu sekarang juga. Dari Gunung Tangkuban Perahu kamu juga bisa langsung menuju ke Floating Market Lembang karena jaraknya tidak terlalu jauh. Selamat berlibur dan semoga informasi diatas bisa menjadi sumber referensi liburan kamu, salam.


Keindahan Pesona Stalaktit dan Stalagmit di Green Canyon





Ternyata bukan hanya Negeri Paman Sam Amerika Serikat yang memiliki Grand Canyon, Indonesia juga patut berbangga dengan Greeen Canyon-nya. Nama aslinya “Cukang Taneuh” atau jembatan tanah. Dipopulerkan pertama kali oleh pendatang dari Prancis pada media tahun 1993 silam. Mengapa Cukang Taneuh? Karena diatas lembah dan jurang sekitar lokas iGreen Canyon ini ada sebuah jembatan dari tanah yang biasanya digunakan oleh para petani dan penduduk sekitar untuk menuju ke perkebunan mereka.
Objek wisata Green Canyon sebetulnya merupakan aliran sungai Cijulang yang melintas menembus gua yang sangat memesona karena penuh dengan keindahan lukisan alam stalaktit dan stalagmit. Posisi Green Canyon ini semakin populer keindahannya karena diapit oleh dua buah bukit, terdapat banyak bebatuan dan begitu rimbunnya pohon. Kesemuanya itu bisa Anda nikmati ketika berkunjung ke Green Canyo.
Perahu tempel atau kayuh merupakan kendaraan yang bisa digunakan oleh setiap pengunjung yang hendak menuju Green Canyon ini. Perjalanan dimulai dari Dermaga Ciseureuh dan berjarak sekitar 3 km saja untuk mencapai lokasi maha indah itu. Di sepanjang perjalanan dari Dermaga Ciseureuh ke Green Canyon akan tersaji sungai dengan airnya yang berwarna hijau tosca. Dan disinyalir, karena warna air hijau seperti itulah yang akhirnya nama Green Canyon kemudian disematkan.
Ketika sudah sampai di Green Canyon, baru dari situlah dimulai petualangan menjelajahi air sungai yang begitu jernih, berwarna kebiru-biruan. Dari sini wisatawan dapat melanjutkan perjalanan ke atas dengan berenang atau merayap di tepi batu. Disediakan ban dan pelampung bagi yang memilih untuk berenang. Meski harus menempuh cara seperti ini, perjalanan dijamin sepenuhnya aman. Bagi Anda yang membawa serta anak-anak juga, jangan khawatir karena wisata ini aman untuk mereka.
Tiket masuk:
–  Tiket perahu/ parkir Rp 57.500
–  Tiket pejalan kaki Rp 12.500
Lokasi
Green Canyon berada di Desa Kertayasa, Kecamatan Cijulang, Ciamis, Jawa Barat -Indonesia. Kalau ditempuh dari kota Ciamis, jaraknya sekitar 130 km, jika dari Pantai Pangandaran hanya berjarak 30 km atau 45 menit perjalan.

OBJEK WISATA  ALAM PANTAI BATU KARAS 

PANGANDARAN






Bus Jamaica Junior yang mengantar rombongan UNSIQ

PANTAI BATU KARAS
PANTAI BATU KARAS


Wisata Pangandaran Jawa Barat  | Terletak di daerah Pangandaran jawa barat, Objek Wisata  Alam Pantai Batu Karas Pangandaran yaitu berada digaris pantai yang sama dengan Pantai Batu Hiu & Pantai Pangandaran. Pantai ini cocak untuk sekedar liburan keluarga namun disini juga salah satu tempat yang tepat untuk berselancar. Wisata Alam Pantai Batu Karaspopuler dengan air yang biasa saja, tapi ada ombak yang menantang. Air slow & gelombang ombak tinggi yakni sebuah kombinasi harmonis sehingga kawasan Pantai ini terbilang ramai dikunjungi wisatawan  domestik dan mancanegara. Kamu akan berjalan-jalan menyusuri pantai sembari menanti ketika sunset tiba di sana. Kamu bisa juga singgah di warung tepi pantai sekedar menikmati secangkir kopi. Juga Sebagai maksud wisata keluarga, Kamu mampu menonton anak-anak bermain-main di tepian Pantai Batu Karas membangun istana dari pasir, atau hanya sekedar berjemur. 

Bahkan Sebahagian kalangan ada yg menyebutkan Objek Wisata  Alam Pantai Batu Karas Pangandaran sebagai miniatur wisata Bali. Ini sebab pantai tersebut menawari pengalaman surfing. Pantai ini berjarak 34 km dari Pantai Pangandaran. Hamparan pasir hitam di sepanjang pantai disertai deru ombak menjadi sebuah pemandangan yang sangat khas. 

Sobat juga akan menjumpai tidak sedikit persewaan perlengkapan berselancar, sekaligus dengan instruktur berpengalaman yangmengajarkan mengenai berselancar, khususnya bagi pemula. Ada 3 titik di Pantai Batu Karas yaitu Bulak Pendak, Legok Pari, & Karang. Di Bulak Pendak, gelombang yang datang dapat membuat dinding tinggi & panjang. Teramat disarankan bagi peselancar profesional Tetapi buat mencapai tempat Bulak Pendak, peselancar mesti menyewa perahu dulu. 

Berselancar di Batu Karas, Sedangkan Legok Pari yakni titik yg paling terkenal lantaran terbilang lumayan aman mengingat ombaknya yg tak demikian tinggi. Bersama begitu, amat sangat serasi utk pemula. & yg terakhir ialah Karang. Dengan Cara bahasa, Karang berarti batu. Nama ini bisa jadi mengacu dari sebanyak batu-batu di kurang lebih pantai. Peluang utk berselancar di titik ini cuma sanggup dilakukan dikala air laut sedang mengalami pasang saja. 

Aktivitas Menarik Yang Lain di Pantai Batu Karas, Objek Wisata  Alam Pantai Batu Karas Pangandaran bukan idola para peselancar saja, tapi pun yaitu pantai yg tepat utk mereka yg mau menikmati aktivitas wisata bahari dgn main-main jet sky, banana boat, pun naik kereta kuda di pantai. 

Bermain banana boat di Batu Karas, bagi Kamu yg gemar petualangan, kawasan Batu Karas menawari jumlahnya ruangan yg akan diperlukan buat bertualang, hiking, & berkemah. Seandainya mau beradventure yg menantang, Kamu akan meminta pertolongan masyarakat setempat & berangkat ke Karang Nunggal, ialah suatu pantai mungil & terpecil. Di pantai ini, pemandangan kelihatan demikian cantik bersama bebatuan tinggi & kokoh.

Jalur Perjalanan ke Pantai Batu Karas 

Buat menuju tempat Objek Wisata Alam Pantai Batu Karas Pangandaran, Kamu akan memakai kendaraan pribadi atau mobil sewaan. Setiba di daerah Pangandaran, ambil arah menuju Cijulang. Sungguh mungil mungkin saja Kamu dapat tersesat dikarenakan sedia tidak sedikit tata cara arah menuju pantai Batu Karas. 

Bila Kamu pilih memakai transportasi umum, sehingga Kamu mesti tiba dulu di terminal Pangandaran. Dari terminal ini, perjalanan dilanjutkan bersama memanfaatkan minibus maksud Cijulang. Setiba di Kec. Cijulang, satu-satunya transportasi yg sanggup mengambil Kamu hingga ke Pantai Batu Karas yaitu bersama memakai ojek bertarif Rupiah 30 ribu atau mampu dinegosiasikan.

Alamat Pantai Batu Karas : Jl. Pantai Batu Karas, Kec. Cijulang, Kab Ciamis, jabar 

Peta di Koordinat GPS : -7.749521, 108.501812


Demikianlah rangkaian Tour Gathering Family UNSIQ Wonosobo, sampai jumpa di agenda berikutnya... wassalam... 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar