Minggu, 10 Desember 2017

Seminar Hasil Penelitian

Pada hari Kamis, tanggal 7 Desember 2017 dilaksanakan kegiatan Seminar Hasil Penelitian bagi dosen Peraih Hibah Penelitian dari DIKTI. Dalam hal ini penelitian saya atas nama Bu Herlina dan Pak Furqon Hakim mendapat apresiasi karena merupakan salah satu topik penelitian yang diharapkan oleh Kemenristekdikti yaitu bahan terbarukan. Berikut ini abstrak penelitian tersebut :



KAJIAN VARIASI FRAKSI VOLUME SABUT KELAPA TERHADAP
SIFAT MEKANIK KOMPOSIT SABUT KELAPA-LIMBAH PLASTIK
SEBAGAI BAHAN CORE RAMAH LINGKUNGAN

Herlina Susilawati1, M. Furqon Hakim2 , Nasyiin Faqih 3
1, Sfaf Pengajar, Program Studi Teknik Sipil,
2, Sfaf Pengajar, Program Studi Teknik Mesin,
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Sains Al-Qur’an (UNSIQ), WONOSOBO
Jl.Raya Kalibeber KM.03,Wonosobo-Jawa Tengah
E-mail: herlinasusilawati@yahoo.co.id, furqonh72@yahoo.com, faqihn@gmail.com

Karakteristik material komposit mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan jenis bahan lain yaitu  ringan, kuat, tidak terpengaruh korosi dan mampu bersaing dengan logam, dengan tidak kehilangan karakteristik dan kekuatan mekanisnya.

Penelitian ini bertujuan menyelidiki pengaruh fraksi volume sabut kelapa terhadap ketangguhan impak komposit sabut kelapa-limbah plastik sebagai bahan core lantai ramah lingkungan

Bahan terdiri dari serbuk plastik PP-HDPE (50%:50%) dan sabut kelapa dengan perbandingan Vf serat 30% hingga 70%, dicampur  menggunakan mixer dengan  putaran  250 rpm selama 60 menit. Pada saat pencampuran ditambahkan isopropil alkohol, sebesar 0,5 wt%. Serbuk PP-HDPE dan sabut kelapa yang telah bercampur, selanjutnya dioven selama 10 menit dengan temperatur 60 °C. Selanjutnya dicetak dalam mesin hot press pada tekanan  30 bar,  temperatur 120 °C dan variasi rasio fraksi volume awal hingga akhir selama 10 menit. Pengujian impak standar untuk material plastik adalah dengan memakai ASTM D-5941. Bentuk spesimen persegi panjang dengan ukuran panjang 80 ± 0,2 mm, lebar 10 ± 0,2 mm dan tebal 4,0 ± 0,2 mm. Kekuatan impak dihitung dari energi tumbukan dibagi dengan luas penampang spesimen, dengan satuan kJ/mm2. Pengujian impak dimulai dari fraksi volume serta 30% sampai dengan 70%, masing masing dilakukan 6 kali ulangan.

Hasil penelitian komposit PP-HDPE dan sabut kelapa menunjukkan bahwa optimumnya energi serap komposit Serbuk PP-HDPE dan Serat Sabut  Kelapa adalah indikasi kesesuaian ideal serat-matrik sehingga komposit mempunyai sifat ketangguhan impak paling tinggi, ketangguhan impak optimal terjadi pada fraksi volume serat sabut kelapa 40%, perilaku patahan yang bersamaan pada Vf 40% antara serat sabut kelapa-matrik HDPE-PP mengindikasikan bahwa serat dan matrik memiliki interaksi ikatan yang kuat, analisa SEM terhadap terhadap karakteristik interaksi kekuatan ikatan Serat Sabut  Kelapa menunjukkan semakin besar Vf akan menampilkan semakin banyaknya fiber pull out, tetapi terhadap Vf = 40% menunjukkan patahan mempunyai kecenderungan bersama antara matrik dan serat sehingga dapat diindikasikan interaksi ikatan yang kuat.

Kata kunci : PP-HDPE dan sabut kelapa, fraksi volume, core lantai

Poster Seminar Hasil Penelitian

Paparan Seminar Hasil Penelitian

Paparan Seminar Hasil Penelitian

Minggu, 03 Desember 2017

Khutbah Jum'at Maulid Nabi 2018 H 1437 M



Hasil gambar untuk perjuangan rasulullah
ان الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره ونعوذ بالله من شرور انفسنا ومن سيأت أعمالنا من يهده الله فلامضل له ومن يضلله فلاهادي له, أشهد ان لا اله الا الله وحده لا شريك له واشهد ان محمدا عبده و رسوله. اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى أله وصحبه أجمعين, أما بعد. فياعباد الله أوصيكم ونفسى بتقوى اللهوقد قال الله تعالى فى القرأن الكريم قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
Marilah kita bersama meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan menghadirkan hati kita kehadirat-Nya, atau berusaha selalu menghadiri berbagai panggilan dan kewajiban dari-Nya. Serta senantiasa berperilaku sebagaimana Allah perintahkan kepada hamba-hamba-Nya, tentunya dengan penuh hikmat, khusyu' dan ikhlas menjalaninya. Dan menjadi kewajiban kita untuk menghindari berbagai larangan-Nya yang memudharatkan kehidupan kita di dunia dan akhirat, amien
Alhamdulillah hari  ini adalah Jumat pada bulan yang mulia, bulan penuh berkah yaitu kelahiran Nabi Agung pembawa syafaat bagi seluruh alam, Sayyidina Muhammadibni Abdillah. Nabi akhir zaman yang telah membawa kita dari alam jahiliyah ke alam ilmiah.
Pada zaman sebelum islam, bulan-bulan pada kalender hijriyah sudah dikenal oleh bangsa arab jahiliyah antara lain bulan Dzulkaidah sebagai bulan haji dan bulan Muharram dimana Nabi Musa diselamatkan oleh Allah dari Kejaran Raja Fir'aun. Sebagaimana firman Allah : 
فَأَوْحَيْنَآ إِلَىٰ مُوسَىٰٓ أَنِ ٱضْرِب بِّعَصَاكَ ٱلْبَحْرَ ۖ فَٱنفَلَقَ فَكَانَ كُلُّ فِرْقٍ كَٱلطَّوْدِ ٱلْعَظِيمِ
Lalu Kami wahyukan kepada Musa: "Pukullah lautan itu dengan tongkatmu". Maka terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap belahan adalah seperti gunung yang besar.
Maka Allahpun memuliakan bulan Rabiul Awal ini menjadi bulan yang penuh kebaikan dengan kelahiran nabi muhammad SAW. Dimana-mana diperingati maulid Nabi Muhammad SAW, untuk mengenang dan meneladani perjuangan beliau. Tidak dipungkiri, anak muda zaman sekarang lebih kenal dengan budaya eropa seperti ulang tahun dimana di sana ada budaya tiup lilin yang merupakan kebudayaan agama majusi… begitu mudahnya anak2 kita terpengaruh oleh segala macam budaya barat yang diperkenalkan melalui media televisi. Lebih hapal tokoh2 dari Jepang dan dari eropa dari pada tokoh kita yang mulia, yang namanya disandingkan oleh Allah SWT dalam setiap lafadz shalat… Asyhadu Alla ilaaha illallah, Wasyhadu anna muhammadan rasuulullah… ya .. dialah nabi Muhammad SAW, yang sedang kita peringati bersama pada hari ini. Saking mulianya kedudukan Nabi, maka tidak sah shalat jumat tanpa mengucapkan Sholawat kepada Nabi.
Suatu saat ketika sedang melaksanakan khutbah, Nabi tiba – tiba berkata Amiin… amiin… Amiin… selesai khutbah sahabat bertanya kepada baginda Nabi. Ada apa gerangan  wahai Nabi, tadi Nabi yang mulia mengucapkan Amiin 3x pada saat khutbah. Maka Nabipun menjawab, tadi pada saat khutbah Malaikat jibril ikut mendengarkan dan mengucapkan shalawat kepadaku, serta kepada seluruh umat muslimin yang menjadi pengikutku. Serta beliau mengatakan bahwa termasuk orang yang pelit dan sombong ketika disebut nama Muhammad tidak menjawab dengan Allahumma shalli ‘alaiih…
Kalimat Muhammad juga di disebutkan minimal 4 kali dalam setiap shalat. Allahumma shalli ala sayyidina muhammad, wa alaa alii sayyidina muhammad, kama barokta ‘alaa sayyidina Ibrahim, wa ‘alaa alli sayyidinaa ibrahimm. Wabaarik ala sayyidina muhammad, waalaa alii sayyidinaa muhammad. Kama barokta ‘alaa sayyidina ibraahim … Madzhab Syafi’I mengatakan bahwa Solat juga tidak sah tanpa mengucapkan Shalawat atas Nabi.
Sudah selayaknyalah kita semua menghormati Nabi tidak hanya dengan mengucapkannya ketika tahyat dalam Shalat, tetapi juga mencintai dengan sepenuh hati, dengan menjalankan sunnah sunnah beliau, sunnah2 para Khulafaur Rasyiidiin dan menjaganya dengan gigi geraham. Karena menggigit dengan gigi geraham tidak mudah lepas, tidak hanya dipegang dengan tangan, apalagi Cuma dirasakan dengan hati. Sebagaimana sabda Nabi :
فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِى وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الْمَهْدِيِّينَ الرَّاشِدِينَ تَمَسَّكُوا بِهَا وَعَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ…..    
Maka wajib bagi kalian untuk berpegang pada sunnah-ku dan sunnah Khulafa’ur Rasyidin yang mereka itu telah diberi petunjuk. Berpegang teguhlah dengannya dan gigitlah ia dengan gigi geraham kalian. HR. At Tirmidzi no. 2676. ia berkata: “hadits ini hasan shahih
Nabi Muhammad SAW pernah bertanya kepada umar… wahai umar… bagaimanakah cintamu kepadaku… Maka sayyidina umarpun menjawab “Saya lebih sayang engkau Wahai Rasul dibandingkan dengan cintaku kepada keluargaku, maka nabipun menjawab : belum sempurna imanmu wahai umar… Maka S. umar pun bertanya lalu bagaimanakah agar imanku sempurna Wahai rasul… Jawab Nabi… Engkau harus lebih cinta kepadaku, melebihi cintamu kepada dirimu sendiri… itulah lambang kesempurnaan iman….
Hadirin Jamaah Jum’ah Rhk…
Mengapa kita dianjurkan lebih mencintai Nabi Muhammad dibandingkan dengan mencintai diri sendiri… karena beliau lebih cinta kepada kita dari padai cinta kita kepada Nabi… suatu saat para sahabat tidak tega melihat penderitaan Nabi ketika dihina dan dianiaya oleh kaum kafir. Ketika mukanya berdarah-darah karena dilempar batu, para sahabat berkata : wahai nabi… setiap Rasul pasti diberi mukjizat untuk meminta apa saja kepada Allah SWT ketika penderitaan sudah tidak tertahankan… doakan saja mereka agar diazab sebagaimana kaum pada zaman Nabi terdahulu yang hilang dari muka bumi karena disambar petir, tenggelam maupun terkena gempa bumi….
Tapi apa jawab nabi… tidak… aku tidak akan mendoakan agar kaumku dilaknat… karena seluruh doa-doaku akan aku kumpulkan besok di hari kiamat dengan member Syafaat kepada seluruh ummat manusia… Subhanallah… demikianlah cinta nabi kepada kita, bahkan kepada orang kafir, beliau tidak memberi laknat, tetapi sebaliknya akan memberi syafaat bagi mereka, umat beliau yang amat beliau cintai…
Maka marilah wahai Kaum muslimin Jamaah Jumah rhk…
Tanamkanlah kepada anak cucu kita, kecintaan kepada Nabi, ajarilah mereka sejarah kehidupan nabi, berilah buku-buku riwayat kenabian untuk menjadi bekal kepada mereka. Agar bisa meneladani akhlak Nabi. Pahala Qur’an, ibadah shalat, puasa, zakat, yang kita baca setiap hari akan lenyap ketika kita wafat, tetapi ilmu dan pemahaman anak2 kita tentang kecintaan kepada Nabi Muhammad kemudian meneladani beliau sehingga kelak menjadi menjadi anak yang sholeh, pahalanya tetap akan kita dapatkan, karena pahala anak shalih mengalir bahkan selepas kehidupan kita di dunia….
Semoga kita semua menjadi pengikut Nabi yang senantiasa menjalankan sunnah-sunnahnya sehingga kelak kita akan mendapatkan syafaat besok di hari kiamat….
بَارَكَ الله لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هذا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ